Plug cementing adalah penempatan cement slurry ke dalam sumur dengan
tujuan agar tercipta solid seal atau plug. Plug cementing biasa
dilakukan untuk :
- Membuat base untuk kegiatan open hole
- Untuk mengatasi lost circulation selama drilling
- Untuk menutup sumur yang sudah tidak produktif ataupun dry hole
- Menutup zona yang sudah tidak produktif
- Untuk menutup zona air yang terletak di bawah zona minyak dengan tujuan untuk open hole completion.
Beberapa placement method yang sering digunakan dalam melakukan kegiatan plug cementing
Merupakan metode yang paling umum digunakan karena paling simple dalam
pengaplikasiannya serta tidak memerlukan special tool. Akan tetapi
memiliki kelemahan dalam hal mud contamination dan plug movement
- Dump Bailer
Metode ini hanya memerlukan biaya yang murah, akurat dalam kedalam yang
didapatkan, normalnya membutuhkan cement basket, permanent bridge plug,
sand pack, kerugiannya adalah proses dari metode ini lambat.
Plug catcher, top dan bottom plug digunakan dalam metode ini, lebih baik
dalam hal displacement control, mereduksi mud contamination
- Modified Two Plug Method
Pada dasarnya sama dengan two plug method, namun pada modified method
dilakukan run centralizer dan scratchers pada tail pipe (dibawah plug
catcher), metode ini lebih efektif dalam meremove filter cake yang tebal
atau lunak
Penyebab kegagalan dalam pekerjaan cement plug adalah sebagai berikut :
- Mud removal yang buruk
- Cement slurry yang tidak stabil
- Volume slurry yang tidak cukup
- Koordinasi yang buruk
- Ketidaksabaran dalam pekerjaan
Berbagai penyebab berikut tadi dapat mengakibatkan kegagalan sebagai berikut : slumping (pada horizontal area), boycott dan extrusion (pada deviated area), Roping (pada vertical area). Untuk mengatasi masalah-masalah kegagalan yang dapat timbul harus dilakukan matching antara plug cement slurry density sampai sedekat mungkin dengan resident fluid density, penggunaan thixotropic cement dengan high yield point, mengetahui placement temperature secara akurat agar dapat memperhitungkan thickening time secara tepat dan semen dapat langsung mengeras setelah proses selesai, memaksimalkan plug length. Untuk plug cementing pada zona lost circulation, cement slurry didesain memiliki densitas yang rendah dengan quick setting cement yang tinggi, juga digunakan penggunaan LCM unutk mencegah slurry bermigrasi kedalam loss circulation zones.
Berikut ini adalah prosedur dalam mendesain cement plug:
- Tempat yang akan disemen serta panjang penyemanan ditentukan. Biasanya antara 300-500 ft
- Pemilihan tools serta placement methods yang tepat
- Kalkulasi jumlah volume slurry yang dibutuhkan serta excessnya.
Untuk open hole diperlukan excess 100% sedangkan untuk cased hole plugs
digunakan excess sebesar 50%
- Menentukan jumlah displacement yang diperlukan
- Resident fluid dikondisikan seperti kondisi primary cementing
- Spacer ahead dipompakan didepan sedangkan spacer behind dipompakan
dibelakang semen, disamping itu spacer harus compatible dengan resident
fluid
- Jika memungkinkan dilakukan pipe movement selama placement cement slurry
- Setelah semen mengeras, pada plug dilakukan pengetagan dan diberikan tekanan untuk mengetahui apakah hasil sudah bagus.
Bisa nambah ilmu nih, lumayan untuk bekal kalo mau terjun ke oil service... :D
BalasHapus